Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu lembaga keamanan nasional milik Amerika Serikat yakni United States Computer Emergency Readiness Team / US-CERT. WPS ini sering digunakan oleh admin jaringan untuk membatasi jumlah pengguna yang terhubung ke akses point tertentu, biasanya proteksi ini bersifat password.
User biasanya tinggal memasukan password yang berupa angka atau huruf tertentu, kemudian jika cocok dengan wi-fi protected setup maka sistem akan mengijinkan user tersebut masuk dan menggunakan access jaringan, jika tidak maka user akan ditolak.
Menurut US-CERT sitem yang seperti inilah yang dianggap tidak lagi aman, pasalnya ketika otentifikasi tidak berhasil akses point tersebut akan mengirimkan pesan balik yang disebut dengan EAP-NACK kepada client. Pesan ini dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk melakukan penyusupan kepada sistem wi-fi. Kabarnya celah tersebut sudah ditemukan pada beberapa produk besutan Netgear, D-Link, Buffalo dan Linksys.Wifi (Wireless Fidelity) ini memang dapat memudahkan pengguna dalam mengakses suatu jaringan, dimana penggunaan jaringan tanpa kabel ini bisa dibilang sangat efektif dalam teknologi yang berkaitan dengan Networking. Oleh sebab itu keamanan-keamanan dari sistem jaringan tersebut sangatlah penting untuk diperhatikan, mungkin banyak harapan dari para pengguna produk produk yang terdapat celah tersebut untuk segera dapat di selesaikan permasalahan ini.